Keutamaan puasa Tasua dan Asyura, Sejarah dan Amalannya sebagai Pelebur Dosa

Keutamaan puasa Tasua dan Asyura– Bulan Muharram, bulan yang kaya makna dan bernilai tinggi bagi umat Muslim, merupakan momen penting dalam kalender Hijriyah. Di dalamnya terdapat dua peristiwa yang amat dihormati dan diingat oleh seluruh umat Islam, yakni peringatan tahun baru Hijriyah pada tanggal 1 Muharram dan Hari Asyura yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram.

Ketika tanggal 1 Muharram tiba, suasana introspeksi dan refleksi menyelimuti hati para Muslim. Sebagaimana perayaan tahun baru dalam kalender Gregorian, datangnya Muharram dihadapi dengan semangat kebangkitan dan harapan baru untuk mengokohkan amal ibadah serta mendekatkan diri pada Allah.

Namun, yang benar-benar menarik perhatian dan mengandung pesona mendalam adalah kedatangan Hari Asyura pada tanggal 10 Muharram. Di hari istimewa ini, umat Islam berpuasa untuk menahan diri dari haus dan lapar sebagai bentuk penghormatan dan ibadah kepada Sang Pencipta.

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Muslim. Di antara puasa-puasa sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam adalah puasa Tasua dan Asyura. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang keutamaan puasa Tasua & Asyura serta sejarahnya yang bersejarah.

Pengertian Puasa Tasua dan Asyura

Pengertian Puasa Tasua dan Asyura

1. Puasa Tasua

Puasa Tasua adalah ibadah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram, bulan pertama dalam penanggalan Islam. Kata “Tasua” sendiri berarti “sembilan” dalam bahasa Arab, karena puasa ini dilaksanakan pada hari kesembilan Muharram. Puasa Tasua termasuk dalam puasa sunnah, artinya tidak wajib dilakukan, tetapi sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

2. Puasa Asyura

Selanjutnya, ada puasa Asyura, yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Nama “Asyura” berarti “sepuluh” dalam bahasa Arab, menunjukkan bahwa puasa ini jatuh pada tanggal kesepuluh Muharram. Puasa Asyura juga termasuk dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Sejarah Bersejarah di Balik Puasa Tasua dan Asyura

Kedua puasa ini memiliki sejarah yang sangat bersejarah dalam agama Islam. Pada tanggal 10 Muharram, terjadi peristiwa yang sangat penting bagi umat Muslim yaitu peristiwa Ashura. Pada hari ini, Nabi Musa AS beserta kaumnya dilepaskan oleh Allah dari penindasan Fir’aun dan angkatannya yang kejam.

Peristiwa lain yang terjadi pada tanggal 10 Muharram adalah syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu cucu kesayangan, Imam Husain bin Ali RA di Karbala, Irak. Peristiwa ini adalah salah satu tragedi paling menyedihkan dalam sejarah Islam. Imam Husain dan para pengikutnya bertarung dengan penuh keberanian melawan pasukan yang jauh lebih besar yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah. Mereka berjuang untuk mempertahankan kebenaran dan menegakkan keadilan.

DOA Niat Puasa Puasa Tasua dan Asyura

Niat Puasa Tasua (تاسوعاء)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءِ غَدًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat berpuasa Tasua besok karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Asyura (عَاشُورَاء)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءِ غَدًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat berpuasa Asyura besok karena Allah Ta’ala.”

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua & Asyura memiliki berbagai keutamaan dan manfaat bagi umat Muslim yang melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh kecintaan kepada Allah.

1. Penghapus Dosa

Salah satu keutamaan besar dari puasa-puasa sunnah ini adalah penghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa ‘Asyura, aku berharap kepada Allah, akan menghapuskan dosa tahun yang telah lalu.” (HR. Muslim)

2. Mendekatkan Diri kepada Allah

Dengan melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, kita berkesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah puasa ini menjadi sarana untuk memperkuat ikatan spiritual kita dengan Sang Pencipta dan meningkatkan ketaqwaan.

3. Mendapatkan Perlindungan

Puasa Tasua dan Asyura juga dapat berfungsi sebagai perlindungan dari berbagai musibah dan bencana. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, niscaya Allah menjaga dia dari kehinaan selama setahun.” (HR. Muslim)

4. Meneladani Keteladanan Nabi Musa dan Imam Husain

Dengan melaksanakan puasa Tasua & Asyura, kita turut meneladani keteladanan Nabi Musa AS dan Imam Husain RA dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dengan penuh keberanian dan ketabahan.

5. Kesempatan Memperbanyak Ibadah

Kedua puasa ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbanyak amal ibadah lainnya seperti shalat, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa.

Amalan Sunnah pada Hari Tasua dan Asyura

Selain puasa, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari Tasua & Asyura, antara lain:

1. Berpuasa Dua Hari

Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa dua hari pada bulan Muharram, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

2. Bersedekah

Bersedekah pada hari-hari ini juga sangat dianjurkan. Memberikan sedekah dapat meningkatkan keberkahan dalam hidup kita dan membantu sesama yang membutuhkan.

3. Berdoa

Menghabiskan waktu pada hari-hari ini untuk berdoa dan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

4. Memperbanyak Istighfar

Memohon ampunan dan bertobat atas dosa-dosa yang telah lalu juga menjadi amalan yang bermanfaat pada hari-hari ini.

5. Mengajarkan Nilai-Nilai Kemanusiaan dan Keadilan

Sejarah peristiwa Ashura, khususnya tragedi Karbala, mengajarkan kita nilai-nilai kemanusiaan, keberanian, dan keadilan. Dari peristiwa ini, kita dapat belajar pentingnya berjuang untuk kebenaran dan keadilan, bahkan jika harus menghadapi kesulitan dan kesedihan.

Kesimpulan

Puasa Tasua dan Asyura adalah ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Muslim. Melalui puasa ini, kita dapat merenungkan peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam Islam dan mengambil hikmah dari keteladanan Nabi Musa AS dan Imam Husain RA.

Semoga dengan melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ketaqwaan, dan menguatkan semangat untuk berjuang demi kebenaran dan keadilan.

Lihat Juga:

/* */