Kalimat aktif dan pasif adalah dua bentuk kalimat yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia dan banyak bahasa lainnya. Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjek melakukan tindakan atau aksi, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat di mana subjek menerima tindakan atau aksi. Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara kalimat aktif dan pasif sangat penting dalam berkomunikasi secara efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, serta memberikan contoh kalimat aktif dan pasif beserta penjelasan secara detail.
Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif
A. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah jenis kalimat di mana subjek bertindak atau melakukan aksi terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek berperan sebagai pelaku tindakan, sedangkan objek berperan sebagai penerima tindakan. Kalimat aktif biasanya digunakan untuk mengekspresikan kejadian yang nyata dan untuk menjelaskan urutan waktu atau kejadian yang sedang terjadi.
Contoh kalimat aktif:
- Saya membaca buku itu.
- Mereka memasak makanan di dapur.
- Ibu membeli bunga di taman.
- Ani menulis surat kepada temannya.
- Ayah mengendarai mobil ke kantor.
B. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana subjek menerima tindakan atau aksi dari objek. Dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus atau penekanan utama, sedangkan subjek menerima tindakan. Kalimat pasif sering digunakan ketika penulis ingin menekankan objek atau ketika penulis tidak mengetahui siapa yang melakukan tindakan tersebut.
Contoh kalimat pasif:
- Buku itu dibaca oleh saya.
- Makanan sedang dimasak oleh mereka di dapur.
- Bunga dibeli oleh ibu di taman.
- Surat ditulis oleh Ani kepada temannya.
- Mobil dikendarai oleh ayah ke kantor.
Ciri-Ciri Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat aktif dan pasif memiliki ciri-ciri yang membedakan keduanya. Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai ciri-ciri kalimat aktif dan pasif:
Ciri-Ciri Kalimat Aktif:
Subjek sebagai pelaku tindakan
Dalam kalimat aktif, subjek berperan sebagai pelaku atau penggerak tindakan yang dilakukan terhadap objek. Subjek melakukan tindakan secara langsung. Contoh: “Saya membaca buku itu.” Subjek “saya” melakukan tindakan “membaca” terhadap objek “buku itu”.
Tindakan atau aksi yang jelas
Kalimat aktif mengungkapkan tindakan atau aksi yang dilakukan oleh subjek terhadap objek dengan jelas dan terperinci. Contoh: “Mereka membangun rumah di pinggir sungai.” Tindakan “membangun” dilakukan oleh subjek “mereka” terhadap objek “rumah”.
Subjek ditempatkan sebelum objek dalam kalimat
Dalam kalimat aktif, subjek biasanya ditempatkan sebelum objek. Ini menunjukkan urutan tindakan yang terjadi. Contoh: “Ani menulis surat kepada temannya.” Subjek “Ani” ditempatkan sebelum objek “surat”.
Terdiri dari subjek, predikat, dan objek
Kalimat aktif umumnya terdiri dari subjek sebagai pelaku tindakan, predikat yang menyatakan tindakan, dan objek yang menjadi penerima tindakan. Contoh: “Ayah mengendarai mobil ke kantor.” Subjek “ayah” melakukan tindakan “mengendarai” terhadap objek “mobil”.
Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang lebih umum digunakan dalam komunikasi lisan dan tulisan. Hal ini karena kalimat aktif memberikan penekanan pada pelaku atau subjek yang melakukan tindakan. Contoh: Dalam percakapan sehari-hari, kita sering menggunakan kalimat aktif seperti “Saya pergi ke toko” atau “Mereka menonton film di bioskop”.
Ciri-Ciri Kalimat Pasif
1. Subjek sebagai penerima tindakan
Dalam kalimat pasif, subjek berperan sebagai penerima atau penanggung tindakan yang dilakukan oleh objek. Subjek menerima tindakan secara tidak langsung. Contoh: “Buku itu dibaca oleh saya.” Subjek “buku itu” menerima tindakan “dibaca” yang dilakukan oleh objek “saya”.
2. Tindakan atau aksi yang tidak jelas atau tidak penting
Kalimat pasif cenderung tidak menekankan pelaku tindakan. Fokus lebih diberikan pada objek atau apa yang terjadi terhadap objek. Contoh: “Taman sedang dimainkan oleh anak-anak.” Kalimat pasif ini memberikan penekanan pada taman sebagai objek yang sedang diperhatikan, bukan pada anak-anak sebagai pelaku tindakan.
3. Objek ditempatkan sebelum subjek dalam kalimat
Dalam kalimat pasif, objek yang menjadi fokus atau penekanan utama ditempatkan sebelum subjek. Hal ini menekankan objek sebagai yang penting dalam kalimat. Contoh: “Puisi untuk ibu telah ditulis oleh saya.” Objek “puisi untuk ibu” ditempatkan sebelum subjek “saya”.
4. Terdiri dari objek, predikat, dan subjek
Kalimat pasif umumnya terdiri dari objek sebagai penerima tindakan, predikat yang menyatakan tindakan, dan subjek yang menjadi pelaku tindakan. Contoh: “Makan malam sedang dimasak oleh ayah.” Objek “makan malam” menerima tindakan “dimasak” yang dilakukan oleh subjek “ayah”.
5. Sering digunakan dalam laporan berita atau penulisan ilmiah
Kalimat pasif sering digunakan dalam laporan berita, artikel ilmiah, atau penulisan formal di mana penekanan diberikan pada apa yang terjadi terhadap objek daripada pelaku tindakan. Contoh: Dalam berita, sering digunakan kalimat pasif seperti “Pencuri itu ditangkap oleh polisi” atau dalam penulisan ilmiah “Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting.”
Jenis-Jenis Kalimat Aktif dan Pasif
A. Jenis-Jenis Kalimat Aktif
1. Kalimat Aktif Biasa
Kalimat aktif biasa adalah jenis kalimat di mana subjek melakukan tindakan atau aksi terhadap objek secara langsung. Contoh: “Dia membeli sepatu baru.”
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah jenis kalimat aktif di mana subjek tidak memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat. Contoh: “Dia tidur.”
3. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah jenis kalimat aktif di mana subjek memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat. Contoh: “Dia membaca buku.”
B. Jenis-Jenis Kalimat Pasif
1. Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif biasa adalah jenis kalimat di mana objek menjadi fokus atau penekanan utama dan subjek menerima tindakan secara tidak langsung. Contoh: “Buku itu dibeli oleh saya.”
2. Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat pasif intransitif adalah jenis kalimat pasif di mana objek tidak diperlukan untuk melengkapi makna kalimat. Contoh: “Dia dipuji.”
3. Kalimat Pasif Transitif
Kalimat pasif transitif adalah jenis kalimat pasif di mana objek diperlukan untuk melengkapi makna kalimat. Contoh: “Buku itu telah dibaca.”
Contoh Kalimat Aktif dan Pasif
A. Contoh Kalimat Aktif
Mereka membangun rumah di pinggir sungai. Penjelasan: Subjek “mereka” melakukan tindakan “membangun” terhadap objek “rumah.”
Saya menulis puisi untuk ibu. Penjelasan: Subjek “saya” melakukan tindakan “menulis” terhadap objek “puisi.”
Anak-anak bermain di taman. Penjelasan: Subjek “anak-anak” melakukan tindakan “bermain” tanpa memerlukan objek.
Contoh Lainnya:
- Ayah memasak makan malam.
- Saya membersihkan kamar tidur.
- Mereka membangun jembatan baru.
- Guru mengajar pelajaran matematika.
- Ani menulis surat kepada sahabatnya.
- Kami menyanyikan lagu-lagu populer.
- Petani menanam padi di sawah.
- Saya membantu ibu merapikan rumah.
- Polisi menangkap pencuri itu.
- Dia membeli tiket konser online.
B. Contoh Kalimat Pasif
Rumah itu dibangun oleh mereka di pinggir sungai. Penjelasan: Objek “rumah” menerima tindakan “dibangun” dari subjek “mereka.”
Puisi untuk ibu telah ditulis oleh saya. Penjelasan: Objek “puisi” menerima tindakan “ditulis” dari subjek “saya.”
Taman sedang dimainkan oleh anak-anak. Penjelasan: Objek “taman” menjadi fokus, sedangkan subjek “anak-anak” menerima tindakan “dimainkan.”
Contoh Lainya:
- Makan malam sedang dimasak oleh ayah.
- Kamar tidur sedang dibersihkan oleh saya.
- Jembatan baru sedang dibangun oleh mereka.
- Pelajaran matematika diajarkan oleh guru.
- Surat ditulis oleh Ani kepada sahabatnya.
- Lagu-lagu populer dinyanyikan oleh kami.
- Padi ditanam oleh petani di sawah.
- Ibu dibantu oleh saya dalam merapikan rumah.
- Pencuri itu ditangkap oleh polisi.
- Tiket konser dibeli olehnya secara online.
Perhatikan bahwa dalam kalimat pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek, dan kata kerja utama diubah menjadi bentuk pasif dengan penambahan kata bantu “oleh”. Hal ini menggeser fokus pada objek atau peristiwa yang sedang terjadi.Top of FormBottom of Form
Dengan memahami perbedaan antara kalimat aktif dan pasif, Anda dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tulisan Anda dan memberikan variasi dalam penggunaan kalimat. Penting untuk diingat bahwa pemilihan antara kalimat aktif dan pasif harus didasarkan pada konteks dan tujuan komunikasi Anda.
Lihat juga: