Apa Itu Tapering dalam Investasi – Tapering merupakan suatu jenis kebijakan moneter yang diterapkan oleh The Federal Reverse, Bank Sentral Amerika, untuk mengurangi stimulus ekonomi yang dilakukan guna mencegah laju inflasi yang terus meningkat selama terhadapekonomi.
Tentu saja, ini yakni akan mempengaruhi sarana investasi yang berbeda, hingga Anda memerlukan strategi yang tepat untuk menghadapinya.
Di dunia perbisnisan, sudah begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi situasi dan pertumbuhan. Bila tidak sesuai, ambil tindakan untuk mengantisipasinya.
Situasi ekonomi yang tidak sehat dan bermasalah sangat mungkin mempengaruhi perekonomian masyarakat dengan cara umum.
Metode dan strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah ekonomi dunia dapat dikatakan beragam dengan peran dan manfaat yang berbeda.
Bicara soal cara dalam mengatasi adanya suatu jenis masalah ekonomi, pernahkah Anda mendengar strategi yang disebut dengan tapering?
Karena ini adalah bagian dari upaya baru untuk mengatasi masalah ekonomi, terutama untuk menurunkan tingkat inflasi, mungkin banyak pengguna yang tidak mengerti arti dari istilah itu.
Nah, dalam memperluas wawasan Anda dalam dunia bisnis dan keuangan, yuk cari tahu apa itu tapering, cara kerjanya, dan bagaimana dampaknya terhadap dunia investasi?
Dibawah ini EkonomiUpri.id akan memberikan kalian ulasan secara lengkap dan jelas mengenai Apa Itu Tapering dalam Investasi? Apa Tujuan dan Dampaknya? Untuk itu silahkan simak sebagai berikut!!
Apa Itu Tapering ?
Secara umum, istilah tapering mengacu pada pengurangan atau penghentian program oleh bank sentral. Tujuannya dalam mengontrol dan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat agar keadaan keuangan dan perekonomian menjadi lebih baik.
Istilah ini juga dapat diartikan sebagai suatu kebijakan yang menyebabkan berkurangnya atau berkurangnya aset di pasar keuangan.
Tapering dilakukan oleh instansi pemerintah jika program stimulus atau dukungan ekonomi yang dilaksanakan berhasil dan memberikan efek yang diinginkan.
Contoh program terkait tapering yang sering diterapkan oleh pemerintah di beberapa negara adalah pelonggaran kuantitatif. Pada umumnya, tujuan pelonggaran kuantitatif ialah adanya suatu jenis kebijakan moneter yang ditentukan dengan bank sentral.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki situasi ekonomi suatu negara. Cara tersebut sangat bervariasi, mulai dari membeli sekuritas beragun aset atau sekuritas beragun aset seperti KPR dan kartu kredit.
Sehingga jika Quantitative Easing dianggap berhasil, maka proses tapering akan segera diterapkan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa pengaruh perbaikan situasi ekonomi di suatu negara telah mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam konteks tertentu, pelonggaran kuantitatif sering disamakan dengan kebijakan The Fed atau dikenal juga dengan Federal Reserve AS untuk mempercepat pemulihan ekonomi lokal dari resesi atau krisis.
Caranya dengan memberikan insentif atau uang bulanan kepada masyarakat melalui pembelian obligasi. Dengan membeli obligasi jangka panjang, bank dan perusahaan memiliki dana segar yang dapat mereka gunakan.
Obligasi pemerintah atau Pfandriefe biasanya dipilih sebagai produk obligasi. Akibatnya, dana segar yang terkumpul dari penjualan bertindak sebagai stimulus ekonomi bagi negara untuk keluar dari resesi.
Secara ekonomi, pasokan uang yang ketat berarti inflasi dapat naik dan nilai tukar turun. Akibatnya, bank sentral melihat kebutuhan untuk mengurangi pembelian obligasi.
Mempersiapkan stabilitas pertumbuhan ekonomi. Menghentikan atau mengurangi pembelian disebut dengan tapering.
Bagaimana Pengaruh dan Dampaknya Tapering Off Terhadap Indonesia ?
Tapering off merupakan adanya suatu pengetatan moneter yang dilakukan oleh The Fed untuk membendung pergerakan inflasi yang terjadi ketika perekonomian mulai tumbuh.
Pengetatan moneter tersebut yakni dikenal sebagai QE (Quantitative Easing), di mana Fed mengurangi pembelian asetnya, misalnya dalam obligasi, yang sebelumnya dibeli dalam jumlah besar untuk merangsang ekonomi.
Tindakan tersebut yakni amat sangat biasanya sudah terjadi pada saat perekonomian membaik, menghilangkan kebutuhan akan stimulus ekonomi.
Mangkanya dalam suatu jenismasalah tapering merupakan tanda bahwa perekonomian telah memasuki fase pemulihan setelah mengalami krisis atau resesi sebelumnya.
Sejak awal tahun 2019, stimulus ekonomi yang sangat besar ini menyebabkan peningkatan inflasi, terutama di negara-negara berkembang. Sampai saat itu, diklaim, The Fed harus menerapkan kebijakan pengetatan jumlah uang beredar.
Di akhir 2021, The Fed akan mengurangi suntikan likuiditas ke pasar keuangan dari USD120 miliar menjadi USD15 miliar. Kebijakan throttling ini dapat berdampak negatif terhadap negara Indonesia.
Contohnya dalam nilai tukar rupiah yang melemah. Sebab, tapering menyebabkan investor kembali ke AS dan keluar dari Indonesia. Ketika pasokan dolar AS berkurang, nilainya terhadap rupiah meningkat. Sebaliknya, rupiah yakni akan menjadi mengalami tekanan.
Dampak dalam suatu jenis kebijakan tapering off ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah, bahkan hingga mendekati Rp 15.000 per dolar.
Di wilayah Indonesia lebih siap menghadapi hal tersebut, sehingga kita bisa melihat bahwa hal tersebut tidak akan berdampak besar.
Meski tren IHSG belakangan ini sedang merah, Gubernur Bank BI menegaskan bahwa The Fed secara rutin memberi sinyal perubahan kebijakan moneter agar pelaku pasar keuangan bisa mengantisipasi.
Selain karena kesediaan cadangan, hal ini juga terjadi karena jumlah investor dalam negeri yang terus meningkat, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada investasi asing.
Kapan Tapering Off Terjadi?
Bank Sentral Amerika Serikat memiliki kebijakan untuk mengelola stabilitas ekonomi, misalnya dalam Tapering akan dilaksanakan.
Dengan adanya suatu jenis kebijakan ini bertujuan dalam mengurangi atau memperlambat pembelian aset ketika kondisi ekonomi dinilai sudah mulai stabil dan pulih.
a. Tapering pada 2013 & 2018
Adanya suatu jenis kebijakan tapering juga diterapkan pada 2013 dan 2018. Bahwa adanya suatu jenis kenaikan suku bunga oleh FOMC atau Fed (Komite Pasar Terbuka Federal) menyebabkan koreksi -20%. pasar pada kuartal keempat tahun 2018.
b. Tapering di 2021
Dengan beberapa ekonom yakni telah memprediksi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada kuartal ketiga 2022, sementara yang lain memprediksi kenaikan suku bunga pada kuartal pertama 2022 atau dalam beberapa bulan.
Meski tapering akan terjadi di masa depan, tim peneliti CNBC menemukan bahwa tapering ini akan menimbulkan amukan misalnya pada tahun 2013 lalu.
Efek Tapering Untuk Investor
Biasanya dalam pengurangan pertama kali diumumkan oleh The Fed. Akibatnya, investor panik saat mereka berusaha menarik uang dari pasar obligasi. Hingga akan menyebabkan adanya suatu jenis kenaikan suku bunga obligasi.
Indonesia yakni tentunya pasti akan berjuang dalam hal ini karena pasar keuangan Indonesia masih bergantung pada investor asing, meskipun pangsa kepemilikan asing di pasar modal dan SBN kini semakin menurun.
Telah dikuasai investor domestik sehingga jika dana asing akhirnya mengalir keluar (capital outflow), pasar keuangan Indonesia tidak akan goyah. Ketika dana asing lari, dolar AS mungkin lebih tinggi, rupiah melemah.
Tapering dilakukan dengan adanya suatu jenis menimbang langkah-langkah yang diambil dalam jangka pendek namun dengan antisipasi jangka panjang.
Bank sentral tidak bisa tiba-tiba menghentikan stimulus. Pasalnya, jika dilakukan akan menyebabkan resesi ekonomi. Namun, jika tapering tidak dilakukan, akan terjadi inflasi yang tinggi.
Mangkanya dalam jenis timing yang tepat menjadi kunci utama bank sentral dalam melakukan tapering. Kejutan pasar dari pengumuman pengurangan biasanya disebut sebagai taper tantrum.
Tapering terjadi ketika pembuat kebijakan bank sentral yakin ekonomi telah pulih dan tidak lagi membutuhkan stimulus.
Kebijakan tapering yakni secara umumnya berfokus pada suku bunga dan menetapkan ekspektasi investor terhadap suku bunga acuan di masa mendatang.
Dalam praktiknya, bank sentral akan menerapkan dengan berbagai jenis tindakan dalam meningkatkan adanya suatu jenis pertumbuhan.
Artikel Lainnya :
Itulah beberapa ulasan yang sudah EkonomiUpri.id siapkan dan jelaskan mengenai Apa Itu Tapering dalam Investasi? Apa Tujuan dan Dampaknya? Sekian dan terima kasih!!